Minggu, 02 April 2017

SISTEM PEREKONOMIAN DAN POLITIK DI DUNIA



   A.    SISTEM PEREKONOMIAN YANG ADA DI DUNIA

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Dibawah ini adalah jenis – jenis perekonomian yang ada di dunia, antara lain :

       a.       Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi dimana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri – ciri Sistem Ekonomi Tradisional :
·         Belum ada pembagian kerja
·         Tergantung pada sektor pertanian
·         Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis
·         Teknologi produksi sederhana
Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional :
·         Menimbulkan rasa kekeluargaan dan gotong royong
·         Barter dilandasi kejujuran
Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional :
·         Pola pikir masyarakat masih statis
·         Hasil produksi terbatas
Penganut Sistem Ekonomi Tradisional :
Kehidupan manusia purba

      b.      Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
Sistem ekonomi dimana pemerintah memegang peranan penting/dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi.
Ciri – ciri Sistem Ekonomi Terpusat/Komando :
·         Kegiatan perekonomian dan harga ditetapkan pemerintah
·         Hak milik perorangan tidak diakui, sehingga kebebasan individu tidak ada
·         Alat produksi dikuasai negara
Kelebihan Sistem Ekonomi Terpusat/Komando :
·         Pengawasan pengendalian lebih mudah dilakukan
·         Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya
·         Kemakmuran masyarakat merata
·         Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan
Keburukan Sistem Ekonomi Terpusat/Komando :
·         Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat
·         Adanya pasar gelap karena adanya pembatasan oleh pemerintah
·         Tidak ada jaminan bagi masyarakat untuk memilih pekerjaan dan jenis barang
·         Pemerintah bersifat paternalistis, apa yang diatur oleh pemerintah adalah benar
Penganut Sistem Ekonomi Terpusat/Komando :
·         Rusia, RRC, Negara – Negara Eropa Timur.

      c.       Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan seluas luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomii tanpa campur tangan pemerintah
Ciri – ciri Sistem Ekonomi Liberal :
·         Kebebasan swasta diakui
·         Kebebasan memiliki barang modal
·         Tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan
Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal :
·         Adanya persaingan yang mendorong kemajuan berusaha
·         Campur tangan pemerintah kecil, sehingga kesempatan swasta lebih besar
·         Produksi didasarkan pada permintaan pasar
·         Pengakuan hak milik mendorong semangat usaha masyarakat
Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal :
·         Adanya persaingan tidak sehat, penindasan pada pihak yang lemah
·         Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
·         Timbul praktik yang tidak jujur
Penganut Sistem Ekonomi Liberal :
·         Amerika serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Swiss, Kanada, dll

      d.      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi dimana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi di sisi lain pemerintah ikut campur tangan perekonomian
Ciri – ciri Sistem Ekonomi Campuran :
·         Kebebasan swasta dibatasi, pada bidang bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak
·         Adanya campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi
·         Hak milik perorangan diakui
Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran :
·         Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah bertujuan untuk kepentingan masyarakat
·         Hak individu diakui dengan jelas
·         Harga lebih mudah dikendalikan
Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran :
·         Peranan pemerintah lebih berat dibanding swasta
·         Timbul KKN dalam pemerintahan
Penganut Sistem Ekonomi Liberal :
·         Malaysia, Indonesia

      e.       Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi ini menjadikan pemerintah sebagai pusat dari segala macam kegiatan ekonomi. Segala macam kegiatan ekonomi masyarakat diatur oleh pusat, bahkan mengenai hak milik pribadi pun pemerintah pusatlah yang mengatur.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis sebagai berikut :
·         Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
·         Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
·         Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat
·         Hak milik individu tidak diakui
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis :
·         Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
·         Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
·         Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
·         Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis :
·         hak milik pribadi tidak diakui,
·         potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
·         segala kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan pemerintah bersifat paternalisme.
Penganut Sistem Ekonomi Liberal :
Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dan negara komunis lainnya.

   B.     SISTEM POLITIK YANG ADA DI DUNIA

Pengertian Sistem Politik
Menurut Ramlan Surbakti, sistem politik adalah proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam satu wilayah tertentu.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Ramlan Surbakti tersebut, maka secara sederhana sistem politik merupakan interaksi antara masyarakat dengan pemerintah yang berkaitan dengan proses pengambilan suatu kebijakan yang dirumuskan atas asas kepentingan bersama.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Sistem Politik di Berbagai Negara
Berbagai negara yang ada di dunia, memilih dan menerapkan sistem politik yang berbeda antara satu sama lain. Faktor utama yang menjadi pertimbangan menerapkan suatu sistem politik tertentu adalah paham atau ideologi yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
Disamping aspek ideologi, terdapat faktor-faktor lainnya yang menjadi pertimbangan, yakni sebagai berikut :
1.      Paham atau ideologi yang dianut
2.      Latar belakang sejarah
3.      Kondisi sosiologis
4.      Kondisi kultural atau budaya
5.      Kondisi kejiwaan masyarakat (psycho-social)
6.      Pedoman filsafat
7.      Pedoman konstitusi dan hukum
Berikut adalah beberapa sistem politik di berbagai negara :
  • Absolutisme
Sistem politik dimana tidak ada batasan hukum, kebiasaan, atau moral atau kekuasaan pemerintah. Istilah tersebut secara umum dipergunakan untuk sistem politik yang dijalankan oleh seorang diktator, tetapi dapat pula digunakan pada sistem yang kelihatannya demokratis yang memberi kewenangan mutlak pada legislatif dan eksekutif. Sifat utama dari bentuk pemerintahan ini adalah dengan pemusatan kekuatan, kontrol kelompok sosial yang ketat, sehingga tidak adanya partai politik sebagai pesaing dan perwakilan rakyat menjadi oposisi. 
  • Anarkisme
Sistem politik yang bertentangan dengan semua bentuk pemerintahan. Para anarkis percaya bahwa dengan pencapaian tertinggi umat manusia adalah kebebasan individu untuk mengekspresikan dirinya, tidak hanya terbatas pada bentuk represi atau kontrol apapun. Mereka juga percaya bahwa kesempurnaan dari umat manusia tidak akan dicapai hingga semua pemerintahan dihapuskan dan setiap individu bebas sebebas-bebasnya. Namun salah satu batasan atas kebabasan itu adalah larangan melukai lain. Batan ini menimbulkan batasan lain. Jika umat manusia berusaha untuk menyakiti orang lain, semua individu lain yang berkelakuan baik memiliki hak untuk bersatu melawannya dan kelompok yang taat asas dapat menekan kelompok kriminal,walaupun hanya melalui kerja sama sukarela dan bukan melalui organisasi negara. 
  • Koalisi
Kombinasi sementara kelompok atau individu yang dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu melalui tindakan bersama. Istilah dari koalisi yang paling sering digunakan sehubungan dengan partai politik. Pemerintahan koalisi, yang sering ditemukan di negara-negara multipartai, seperti Italia dan prancis, dapat dibentuk ketika tidak ada satu partai tunggal yang cukup kuat untuk memperoleh mayoritas dalam pemilihan umum. Pemerintah yang terbentuk biasanya mendistribusikan pos-pos politik untuk mewakili seluruh anggota koalisi. 
  • Persemakmuran (commonwealth)
Sistem terdiri dari rakyat satu komunitas yang terorganisasi secara politis dan bersifat independen atau semi independen, dimana pemerintah berfungsi berdasarkan persetujuan rakyat.
  • Komunisme
Menurut teori, komunis dapat menciptakan masyarakat tanpa kelas yang kaya dan bebas, dimana semua orang menikmati status sosial dan ekonomi. Namun dalam pratiknya, rezim komunis mengambil bentuk pemerintah otoriter dan memaksa (coercive), yang tidak begitu peduli pada persoalan kelas buruh dan pada akhirnya berupaya untuk mempertahankan kekuasaan. 
  • Demokrasi
 Sistem politik dimana rakyat suatu negara memerintah melalui bentuk pemerintahan apapun yang mereka pilih. Dalam demokrasi modern, otoritas tertinggi dilakukan oleh perwakilan yang dipilih oleh rakyat. Perwakilan dapat dilanjutkan dengan pemilihan umum menurut prosedur hukum recall dan referendum. 
  • Despotisme
Sistem dimana terdapat penguasa absolut yang tidak dibatasi oleh proses konstitusional atas hukum apapun. Kata ini juga memiliki konotasi kebijakan yang kejam dan opresif. 
  • Kediktatoran
Bentuk kediktatoran di masa modern adalah pemerintahan negara di tangan satu orang. Diktator sebenarnya adalah gelar magistrate pada masa Romawi Kuno, yang ditunjuk oleh Senat pada masa darurat, dan disahkan oleh comitia curiata
  • Totalitarianisme
Sistem politik dan ideologi di mana semua aktivitas sosial, ekonomi budaya, politik, intelektual dan spiritual tunduk pada tujuan pemimpin sebuah negara. Dalam totalitarianisme modern, rakyat dibuat sepenuhnya tergantung pada kemauan dan ajakan partai politik dan pemimpinnya. Negara-negara totaliter modern dipimpin oleh seseorang pemimpin atau diktator yang mengotrol partai politik. 
  • Fasisme
Ideologi politik modern yang beurpaya menciptakan kembali kehidupan sosial, ekonomi dan budaya sebuah negara berdasarkan rasa kebangsaan atau identitas etnis. Fasisme menolak ide liberal seperti hak individu dan kebebasan, dan sering menekan untuk membantu membatalkan pemilihan umum, legislatif, dan elemen yang lain. 
  • Federalisme
Sistem politik nasional atau internasional di mana dua tingkat pemerintah mengontrol wilayah dan warga negara yang sama. Negara dengan sistem politik federal memiliki pemerintah pusat dan pemerinta-pemerintah yang didasarkan pada unit politik yang lebih kecil, yang biasanya disebut dengan negara bagian, provinsi atau wilayah. Unit poltik yang lebih kecil ini menyerahkan beberapa kekuasaan politik mereka kepada pemerintah pusat, demi kebaikan bersama. 
  • Monarki
 Sistem dimana seseorang memilih hak keturunan untuk memimpin sebagai kepala negara seumur hidupnya. Istilah ini juga diterapkan pada negara yang diperintah. Kekuasaan monarki bervariasi dari absolut hingag sangat terbatas. Monarki meliputi penguasa, seperti raja dan ratu, kaisar, dan tsar atau sultan. 

  • Perwakilan
 Sistem di mana posisi eksekutig, legislatif, dan yudikatif dapat dipilih melalui suara rakyat. Dalam banyak hal, perwakilan langsung digunakan untuk tujuan legislatif saja. Di Indonesia dan Amerika Serikat ada pengecualian, yaitu prinsip yang sama diterapkan pula untuk posisi eksekutif dan yudikatif: presiden adalah perwakilan langsung rakyat. 
  • Republik
Sistem yang didasarkan pada konsep bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, yang mendelegasikan kekuasaan untuk memimpin atas nama rakyat, untuk memiliki perwakilan dan pejabat negara. 
  • Sosialisme
 Sistem yang menuntut kepemilikan negara dan kontrol sarana produksi yang menguasai hajat hidup dan pemerataan kemakmuran. Sistem ini secara spesifik dicirikan oleh nasionalisasi sumber daya alam, industri besar, fasilitas perbankan dan kredir, serta hak milik publik;nasionalisasi cabang industri yang dimonopoli melihat monopoli sebagai sesuatu yang bertentangan dengan kemakmuran rakyat. 
  • Teokrasi
Sistem politik sebuah negara di mana Tuhan dianggap sebagai satu-satunya kedaulatan dan hukum kerajaan dipandang sebagai perintah Tuhan. Dapat juga dikembangkan bahwa teokrasi adalah sebuah negara, di mana kontrol berada di tangan para imam agama. 
  • Pemerintahan dunia
 Konsep organisasi politik global terpusat dan merupakan aturan hukum bersama yang menciptakan tatanan internasional dan mendorong perdamaian.


Sumber :

Kelompok 11 :
-          Bayu Irawan (21216357)
-          Ira Murni Aglivi (23216568)
-          Sahira Almas Tovani (26216766)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar