Sabtu, 21 April 2018

Jumlah Utang Indonesia Rp 4800 Triliun Masih Wajar Atau Tidak ? Ini Analisisnya


Selama pemerintahan era Jokowi memang dapat kita ketahui bahwa peningkatan hutang memang cukup banyak . dari yang pada awalnya sebelum pelantikan Bapak Presiden kita saat ini Bapak Jokowi hutang indonesia terhadapa luar negeri sebesar Rp 2700 triliun dan sekarang setelah pelantikan hutang Indonesia telah mencapai di angka Rp 3700 triliun pada tahun 2017 naik sebesar 1000 triliun sememtara pada tanggal 12 maret 2018 kemarin hutang luar negri indonesia telah mencapai di angka Rp 4800 triliun (kurs Rp 13.769). mungkin anda berfikir untuk apa hutang sampai sebanyak itu ? nah disini saya akan memaparkan apa saja yang telah di lakukan oleh pemerintahan kita dan bagaimana dampak kedepannya.

Dalam tiga tahun memeimpin Indonesia Persiden Jokowi telah mampu membangun 2.623 km jalan aspal sebagian besar di Papua ,Perbatasan Kalimantan ,dan Nusa Tenggara Timur lebih dari 560 km jalan tol lebih dari 25000 meter jambatan sejumlah bandar udara proyek LRT jabodetabek dan palembang serta tidak ketinggalan MRT lalu dari mana uang untuk membangun semua yang telah di sebutkan di atas . jawabannya tentu saja dari hutang hutang luar negeri yang telah dilakukan oleh indonesia beberapa tahun terahkir karena jika pembiayaan di lakukan dengan APBN maka tidak akan cukup untuk menutup pembiayaan pembangunan tersebut sehingga pemerintah mencari jalan keluar lain yaitu dengan menarik investasi dari luar negeri.

Menurut saya dalam era kepeminpinanya bapak Jokowi lebih menekankan kebijakannya kepada kebijakan ekonomi fiskal ketimbang kebijakan ekonomi moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional dapat mempengaruhi kesempatan kerja dapat mempengaruhi tinggirendahnya investasi nasional serta mempengaruhi distribusi pendapatan nasional

Kebijakan fiskal ini diwujudkan dengan dibangunnya beberapa infrastruktur yang bertujuan untuk memperbaiki serta memajukan daerah daerah yang tertinggal agar pemerataan distribusi dari seriap daerah sama . jika dilihat dari jumlah hutang dengan pembangunan yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh pemerintah indonesia saya rasa itu sangat lah baik jangan kita lihat pada saat ini akan tetapi kedepannya  jika distribusi pendapatan telah merata maka kemungkinan untuk negara asing ingin berinvestasi di indonesia akan semakin lebar dengan semakin banyaknya investasi dari negara asing maka akan ikut mempengaruhi tinggkat pendapatan nasional negara . yang perlu menjadi perhatian dari era pemerintahan saat ini adalah hutang luar negeri yang dilakukan oleh pihak swasta tentu saja tidak semua hutang tersebut milik nasional sebesar 49% dari hutang tersebut merupakan hutang dari pihak swasta ini perlu di waspadai oleh pemerintahan kita saat ini karena dapat berpotensi menjadi krisis ekonomi lagi tentu saja kita tidak ingin kejadian pada tahun 1998-1997 terulang kembali bukan ? ini perlu perhatian utama saat ini karena hutang luar negeri swasta ini tidak dapat di kontrol pemerintah khususnya pada perusahaan yang tidak dapat melakukan hedging .

Jadi kesimpulan dari pembicaraan di atas adalah keputusan bapak Presiden kita dengan cukup banyak menerima hutang luar negeri cukup lah bijak karena hutang tersebut dilakukan untuk melakukan kebijakan fiskal k yaitu dengan melakukan pembangunan secara besar besaran ketimbang kebijakan moneter memang hasil dari kebijakan fiskal tidak bisa langsung dilihat seperti kabijakan moneter (menstabilkan harga) akan tetapi butuh beberapa tahun untuk merasakannya.

Referensi
BBC (2018) Utang Luar Negeri Indonesia Rp 4800 Triliun : Lima hal Yang Perlu Anda Ketahui [Online] Available From: http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43373257 [Accesed :12 April 2018]
Tribunnews (2018) Berapa Sebenarnya Jumlah Utang Indonesia? Berikut Penjelasan dari Kementerian Keuangan [Online] Available From : http://aceh.tribunnews.com/2018/03/29/berapa-sebenarnya-jumlah-utang-indonesia-berikut-penjelasan-dari-kementerian-keuangan [Accesed : 17 April 2018]