Senin, 10 Juli 2017

Pertumbuhan Expor Indonesia Terhadap Belgia





Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor pada dasarnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang ( proses jual beli biasa), hanya yang menjadi perbedaan utama dengan proses jual beli tersebut yaitu lokasi orang-orang atau pengusaha yang terlibat, berada pada tempat yang berlainan atau lebih spesifik lagi berada pada negara-negara yang berbeda. Sehingga timbul istilah yang lebih dikenal untuk orang-orang yang terlibat yaitu eksportir atau sellers dan importir atau buyers.

Bagi perkembangan perekonomian Indonesia, transaksi ekspor impor merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting. Khusus dalam usaha untuk meningkatkan volume ekspor Indonesia, Pemerintah Indonesia beberapa tahun terakhir ini telah melakukan berbagai deregulasi di bidang perdagangan dan perbankan dengan mengeluarkan berbagai peraturan yang memberi kemudahan, dimulai dengan paket ekspor 1982, sistem imbal beli (counter trade), Inpres tahun 1985 tentang penyempurnaan cara penanganan ekspor impor untuk efisiensi dan peningkatan hasil negara. Diperkuat lagi dengan penyediaan kredit ekspor yang terbuka pula bagi PMA dengan bunga 9% pertahun yang sebelumnya hanya diberikan untuk pengusaha nasional (SE Bank Indonesia No.18/2/UKU Tgl. 9 September 1985). Lebih lanjut Paket 6 Mei 1986 (Pakem) yang menghapuskan pemberian Sertifikat Ekspor (SE) untuk memenuhi tuntutan persaingan Luar Negeri; Paket 24 Desember 1987( Pakdes) yang antara lain menyederhanakan izin ekspor serta pembebasan bea masuk barang-barang tertentu dan yang paling akhir Pakto dan Pakno1988 yang pada dasarnya mendorong kemungkinan peningkatan ekspor tersebut dengan menyediakan kemudahan di bidang perbankan dan perdagangan.


Profil Negara Belgia

Belgia menganut sistem ekonomi pasar bebas.Neraca perdagangan Belgia surplus rata-rata sekitar USD 20 miliar dalam 10 tahun terakhir.
Belgia mencetak angka pertumbuhan ekonomi 1,34% pada tahun 2015. Pemerintah Belgia berkomitmen untuk memotong defisit anggaran di sektor publik sejalan dengan kebijakan Uni Eropa, serta menargetkan pertumbuhan sebesar 1,4% untuk tahun 2016.
Perdagangan internasional secara tradisional merupakan kontributor penting terhadap pertumbuhan GDP Belgia.Lebih dari dua per tiga GDP Belgia bersumber dari perdagangan internasional, salah satu yang tertinggi di kalangan negara Uni Eropa dari segi persentase.Sektor industri terkonsentrasi di kawasan Flanders di utara Belgia, yang merupakan daerah padat penduduk.Belgia tidak memiliki banyak bahan mentah sehingga pasokan bahan mentah bergantung pada impor.
Pada tahun 2015, tingkat pengangguran di Belgia mencapai 8,5% (tertinggi dalam 10 tahun terakhir). Pemerintah  Belgia menetapkan target untuk menurunkan tingkat pengangguran menjadi  8,1% pada tahun 2016.


Pertumbuhan Ekspor Indonesia Terhadap Belgia

Hubungan bilateral Indonesia dan Belgia dimulai sejak tahun 1947 ketika Belgia menjadi anggota Komisi Tiga Negara (KTN) bersama dengan Australia dan Amerika Serikat untuk mengatasi perselisihan antara Indonesia dan Belanda. Di tahun 1949, Belgia menjadi salah satu dari negara-negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.Belgia juga merupakan salah satu dari 30 negara terbesar tujuan ekpor dibidang industri . Belgia menduduki posisi ke 26 di bawah Brazilia dan di atas Mesir
Dalam 6 tahun terakhir, neraca perdagangan diantara kedua negara selalu mengindikasikan surplus untuk Indonesia. Total nilai perdagangan bilateral di tahun 2016 terhitung mencapai 1,61 milyar USD dengan menunjukan surplus 634 milyar USD untuk Indonesia.
Dari tahun ketahun tingkat ekpor indonesia ke Belgia dalam bidang industri terus mengalami penurunan dari 1.240.844,6 pada tahun 2012 hingga menjadi 1.088.113,4 pada tahun 2016 dan hal ini masih terus berlanjut hingga tahun 2017 ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini
 






Komoditas ekspor Indonesia ke Belgia terdiri dari alas kaki (28,1%), pakaian (15,2%), furniture (4,5%), perekam suara (3,2%), benang sintesis (2,9%), ban (2,7%), kopi (2,7%), kayu tripleks (2,2%), daun tembakau (1,7%), kertas (1,5%), lampu (1,3%), jeroan (1,1%), dan cat sintesis (1,0%). Untuk setiap komoditasnya tiap tahun selalu mengalami fluktuasi seperti contohnya untuk komoditas industri kulit , barang jadi kulit ,dan alas kaki (314.764,6) pada tahun 2012 (303.171,3) pada tahun 2013 (354.391,3) pada tahun 2013 dan seterusnya seperti yang tertera pada tabel berikut






Total perdagangan Indonesia dengan Belgia periode Januari-Juni 2013 tercatat US$ 1.694,75 juta, naik 63,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang nilainya US$ 1.037,38 juta. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Indonesia ke Belgia sebesar US$ 1.424,24 juta, meningkat 96,98% dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 723,03 juta, dan impor Indonesia dari Belgia sebesar US$ 270,51 juta, turun sebesar 13,95% dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 314,35 juta. Neraca perdagangan Indonesia dengan Belgia surplus bagi Indonesia sebesar US$ 1.153,73 juta, naik 182,31% dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2012, yaitu sebesar US$ 408,68 juta.

Beberapa komoditi ekspor non migas utama Indonesia ke Belgia, yang mengalami peningkatan nilai ekspor, pada periode Januari-Juni 2013, diantaranya :
• Coal; Briquettes, Ovoids And Similar Solid Fuels Manufactured From Coal (HS 2701) sebesar US$ 272,54 juta, meningkat sebesar 872,44% dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 28,03 juta, dan juga merupakan nilai tertinggi ekspor komoditi Indonesia ke Belgia pada periode ini;
• Furniture & Parts Thereof, N.E.S (excl Seats & Medical) (HS 9403) sebesar US$ 89,82 juta (100,59%);
• Coconut “Copra”, Palm Kernel Or Babassu Oil & Its Fractions (HS 1513) sebesar US$ 17,38 juta (9,70%) Sementara itu, beberapa komoditi ekspor Indonesia ke Belgia, yang turun nilai ekspornya, antara lain :
• Palm Oil & Its Fractions (HS 1511) sebesar US$ 108,70 juta, turun 32,98% dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat US$ 162,19 juta;
• Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, (HS 4001) US$ 16,66 juta (-53,33%);
• Industrial Monocarboxylic Fatty Acids; (HS 3823) sebesar US$ 15,16 juta (-10,25%);
• Footwear With Outer Soles Of Rubber, Plastics, Leather (HS 6403) sebesar US$ 14,30 juta (-52,12%).

Beberapa komoditi impor utama Indonesia dari Belgia, yang nilai impornya naik selama periode Januari-Juni 2013, adalah sebagai berikut :
• Tubes And Pipes, Having Circular Cross-Sections And (HS 7305) sebesar US$ 36,05 juta, naik 29,44% dibanding periode yang sama tahun 2012;
• Telephone Sets, incl Teleph For Cell Networks (HS 8517) US$ 15,70 juta (83,59%); • Lifting, Handling, Loading Or Unloading Machinery, E.G. Lifts, Escalators (HS 8428) sebesar US$ 10,70 juta (6,22%); Sementara, beberapa komoditi impor utama Indonesia dari Belgia, yang turun nilai impornya, adalah:
• Powered Aircraft “E.G. Helicopters & Aeroplanes” (HS 8802) sebesar US$ 16,66 juta, turun 34,85% dibanding periode yang sama tahun 2012 ;
• Air Or Vacuum Pumps (Excl. Gas Compound Elevators & Pneumatic Elevators And Conveyors); (HS 8414) sebesar US$ 6,79 juta (-33,77%);
• Motor Cars & Other Motor Vehicles (HS 8703) sebesar US$ 6,29 juta (-27,23%).







Sumber
(2/7/2017 19:00)

Kelompok 11
1.      Bayu Irawan (21216357)
2.      Ira MurniAgilvi (23216568)
3.      Sahira Almas Tovani 26216766)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar