Selama pemerintahan era Jokowi memang dapat kita ketahui
bahwa peningkatan hutang memang cukup banyak . dari yang pada awalnya sebelum
pelantikan Bapak Presiden kita saat ini Bapak Jokowi hutang indonesia terhadapa
luar negeri sebesar Rp 2700 triliun dan sekarang setelah pelantikan hutang
Indonesia telah mencapai di angka Rp 3700 triliun pada tahun 2017 naik sebesar
1000 triliun sememtara pada tanggal 12 maret 2018 kemarin hutang luar negri
indonesia telah mencapai di angka Rp 4800 triliun (kurs Rp 13.769). mungkin
anda berfikir untuk apa hutang sampai sebanyak itu ? nah disini saya akan
memaparkan apa saja yang telah di lakukan oleh pemerintahan kita dan bagaimana
dampak kedepannya.
Dalam tiga tahun memeimpin Indonesia Persiden Jokowi telah
mampu membangun 2.623 km jalan aspal sebagian besar di Papua ,Perbatasan
Kalimantan ,dan Nusa Tenggara Timur lebih dari 560 km jalan tol lebih dari
25000 meter jambatan sejumlah bandar udara proyek LRT jabodetabek dan palembang
serta tidak ketinggalan MRT lalu dari mana uang untuk membangun semua yang
telah di sebutkan di atas . jawabannya tentu saja dari hutang hutang luar
negeri yang telah dilakukan oleh indonesia beberapa tahun terahkir karena jika
pembiayaan di lakukan dengan APBN maka tidak akan cukup untuk menutup pembiayaan
pembangunan tersebut sehingga pemerintah mencari jalan keluar lain yaitu dengan
menarik investasi dari luar negeri.
Menurut saya dalam era kepeminpinanya bapak Jokowi lebih
menekankan kebijakannya kepada kebijakan ekonomi fiskal ketimbang kebijakan
ekonomi moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah dapat mempengaruhi tingkat
pendapatan nasional dapat mempengaruhi kesempatan kerja dapat mempengaruhi
tinggirendahnya investasi nasional serta mempengaruhi distribusi pendapatan
nasional
Kebijakan fiskal ini diwujudkan dengan dibangunnya beberapa
infrastruktur yang bertujuan untuk memperbaiki serta memajukan daerah daerah
yang tertinggal agar pemerataan distribusi dari seriap daerah sama . jika
dilihat dari jumlah hutang dengan pembangunan yang saat ini tengah gencar
dilakukan oleh pemerintah indonesia saya rasa itu sangat lah baik jangan kita
lihat pada saat ini akan tetapi kedepannya
jika distribusi pendapatan telah merata maka kemungkinan untuk negara
asing ingin berinvestasi di indonesia akan semakin lebar dengan semakin
banyaknya investasi dari negara asing maka akan ikut mempengaruhi tinggkat
pendapatan nasional negara . yang perlu menjadi perhatian dari era pemerintahan
saat ini adalah hutang luar negeri yang dilakukan oleh pihak swasta tentu saja tidak
semua hutang tersebut milik nasional sebesar 49% dari hutang tersebut merupakan
hutang dari pihak swasta ini perlu di waspadai oleh pemerintahan kita saat ini
karena dapat berpotensi menjadi krisis ekonomi lagi tentu saja kita tidak ingin
kejadian pada tahun 1998-1997 terulang kembali bukan ? ini perlu perhatian
utama saat ini karena hutang luar negeri swasta ini tidak dapat di kontrol
pemerintah khususnya pada perusahaan yang tidak dapat melakukan hedging .
Jadi kesimpulan dari pembicaraan di atas adalah keputusan
bapak Presiden kita dengan cukup banyak menerima hutang luar negeri cukup lah
bijak karena hutang tersebut dilakukan untuk melakukan kebijakan fiskal k yaitu
dengan melakukan pembangunan secara besar besaran ketimbang kebijakan moneter
memang hasil dari kebijakan fiskal tidak bisa langsung dilihat seperti
kabijakan moneter (menstabilkan harga) akan tetapi butuh beberapa tahun untuk
merasakannya.
Referensi
BBC (2018) Utang Luar Negeri Indonesia Rp 4800 Triliun :
Lima hal Yang Perlu Anda Ketahui [Online] Available From: http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-43373257
[Accesed :12 April 2018]
Tribunnews (2018) Berapa Sebenarnya Jumlah Utang Indonesia?
Berikut Penjelasan dari Kementerian Keuangan [Online] Available From : http://aceh.tribunnews.com/2018/03/29/berapa-sebenarnya-jumlah-utang-indonesia-berikut-penjelasan-dari-kementerian-keuangan
[Accesed : 17 April 2018]